Disini kita akan membahas seputar update - update game terbaru

Monster Hunter: World Tidak Sertakan Loot Boxes

Masih segar di ingatan tentunya permasalahan Electronic Arts/EA yang terkesan mengkomersilkan Star Wars: Battlefront II karena memberi banyak loot boxes. Di tengah maraknya game berisi microtransaction atau loot boxes seperti saat ini, tidak menggoda Monster Hunter: World untuk ikut ke dalam tren tersebut.
Dalam sebuah sesi wawancara terbaru, produser dari Monster Hunter: World, Ryozo Tsujimoto, mengkonfirmasi bahwa microtransaction atau loot boxes tidak akan disertakan dalam game yang rencananya rilis akhir bulan ini. Ia mengatakan bahwa dirinya bersama tim developer tidak tertarik untuk menyertakan microtransaction karena dianggap kurang sesuai untuk game itu.
Ia juga mengatakan bahwa Monster Hunter: World merupakan game co-op dan dibutuhkan setidaknya 4 pemain. Ide utama dari game tersebut adalah untuk menemukan sebuah harmonisasi diantara pemain. Sehingga ketika dipaksakan untuk memasukan loot boxes, ini jelas akan memunculkan perselisihan. Ibaratnya, orang akan merasa tercurangi karena pemain lain mendapatkan apa yang belum saatnya untuk didapatkan hanya karena mereka membayar lebih.

Tsujimoto juga menambahkan bahwa benda-benda yang disertakan dalam game ini diibaratkan hanya sebuah kosmetik. Sebuah pelengkap untuk menambah seru permainan. Ia berharap impresi tentang Monster Hunter: World yang bisa saja menyertakan loot boxes dapat segera hilang. Karena memang dari awal mereka tidak berfikir untuk menyertakan hal itu di dalam game.
Kekhawatiran tentang adanya loot boxes dalam sebuah game akhir-akhir ini memang dapat dimengerti. Banyak developer dan studio yang terkesan memaksakan untuk menambahkan loot boxesdalam game mereka. Walaupun microtransaction atau loot boxes terkadang tidak sepenuhnya buruk.
Tsujimoto mengakhiri sesi tersebut dengan memberikan penjelasan bahwa tujuan utama sebuah video game harusnya untuk menantang pemain agar dapat berhasil dengan cara bermain mereka sendiri. Ia mengatakan bahwa timnya menginginkan pemain untuk dapat belajar mengatasi permasalahan besar yang ada dalam game. Mereka ingin pemain merasakan sensasi tersendiri setelah berhasil menyelesaikan tantangan yang diberikan dalam game tersebut. Timnya tidak ingin merusak hal itu.
Share:

Share It

Follow Us

Instagram

Visitor